Kegagalan tim nasional Indonesia U-23 meraih tiket ke putaran final Piala Asia U-23 2026 menimbulkan pertanyaan mengenai siapa yang akan menjadi pelatih untuk menghadapi SEA Games 2025 di Thailand. Pasalnya, saat ini tidak ada kepastian dari PSSI dan pemerintah, terutama Kemenpora, mengenai nasib pelatih yang akan memimpin tim di ajang akbar tersebut.
Gerald Vanenburg, yang baru-baru ini dilantik sebagai pelatih, mengungkapkan bahwa dirinya tidak terikat kontrak untuk SEA Games 2025. PSSI sebelumnya berharap agar Vanenburg tetap melanjutkan tugasnya bersama tim, dengan catatan permainan yang ditampilkan selama Kualifikasi Piala Asia U-23 menjadi salah satu patokan.
Kinerja kepelatihan Vanenburg ternyata menyisakan catatan kurang baik, dengan dua kegagalan yang ditorehkan di Piala AFF U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Melihat situasi ini, banyak pihak yang mempertanyakan kelayakannya untuk tetap melatih Garuda Muda dalam ajang SEA Games mendatang.
Harapan PSSI dan Kemenpora Terhadap Pelatih Timnas
Dalam keadaan tanpa kepastian, pertimbangan terhadap pelatih Indonesia U-23 menjadi sorotan utama. Sebelumnya, kepemimpinan Indra Sjafri diharapkan menjadi solusi dalam menghadapi SEA Games 2025, mengingat prestasi yang diraihnya pada SEA Games 2023. Namun, perubahan dalam kepemimpinan Kemenpora membuat situasi semakin dinamis dan tidak pasti.
Menpora sebelumnya, Dito Ariotedjo, pernah mengungkapkan akan ada perubahan pelatih. Tapi kini, setelah kepergiannya, keputusan akan berada di tangan PSSI. Ini membuat kemungkinan kehadiran kembali Indra Sjafri semakin terbuka lebar.
PSSI mencermati dinamika yang berkembang dan menyadari bahwa memilih pelatih yang tepat sangat krusial. Dengan target Kemenpora untuk meraih medali emas di SEA Games 2025, tim yang ditangani harus memiliki pelatih dengan rekam jejak yang terbukti.
Pentingnya Rekam Jejak Pelatih dalam Sepak Bola
Dalam dunia sepak bola, rekam jejak pelatih adalah salah satu parameter terpenting dalam menentukan keberhasilan sebuah tim. Indra Sjafri adalah contoh pelatih yang sudah membuktikan dirinya dengan membawa tim meraih medali emas, dan hal ini menjadikannya kandidat kuat untuk melatih di SEA Games 2025. Di sisi lain, meski Vanenburg memiliki pengalaman, hasil di dua kompetisi terakhir memperlihatkan performa yang kurang menggembirakan.
PSSI dan Kemenpora berharap bisa menemukan pelatih yang tidak hanya berpengalaman tetapi juga bisa beradaptasi secara cepat. Menjelang SEA Games, waktu persiapan yang terbatas membuat keputusan pelatih kian mendesak. Setiap pelatih harus memahami bukan hanya taktik permainan, tetapi juga kondisi psikologis pemain.
Perubahan pelatih saat mendekati kompetisi biasanya memunculkan tantangan tersendiri. Namun, Indra memiliki pengalaman dalam hal ini, serta kemampuan untuk menjalin komunikasi baik dengan klub-klub lokal guna mengatur ketersediaan pemain. Kemampuan diplomasi ini menjadi salah satu aspek yang diharapkan bisa mendukung kesuksesan tim.
Persiapkan Tim yang Kompetitif Menjelang SEA Games 2025
Dalam konteks SEA Games 2025, persiapan yang matang menjadi kunci bagi keberhasilan tim. Dengan kompetisi yang berlangsung pada awal Desember, tim diharapkan sudah dalam kondisi terbaik. Skuad Garuda Muda akan menjalani pemusatan latihan pasca-kalender FIFA Matchday di bulan November, untuk memastikan mereka siap bertanding.
Penting bagi pelatih untuk merencanakan sesi pelatihan yang efektif agar setiap pemain bisa beradaptasi dengan skema permainan yang diterapkan. Pelatih perlu membangun chemistry antara pemain, karena setiap individu memiliki gaya bermain yang berbeda-beda dan harus dipadukan menjadi satu kesatuan.
Pengalaman Indra dalam mengelola waktu serta pemain dari berbagai klub di Indonesia menjadi nilai lebih. Ia dikenal mampu menemukan keseimbangan antara kepentingan tim nasional dan klub, menjadikan pemain tetap dapat berkontribusi di level klub sebelum datang ke timnas. Pendekatan seperti ini sangat penting dalam memenangkan kepercayaan klub.
